Mengenal ARE (Average Recovery Engine): Strategi Pemulihan Modal Yang Loss untuk Investor Saham


Dalam dunia investasi saham, mengalami kerugian (loss) adalah hal yang wajar, terutama ketika harga saham yang dibeli terus turun dan belum kembali ke harga beli. Banyak investor pemula yang panik saat menghadapi kondisi ini. Namun, sebenarnya ada pendekatan yang bisa membantu memulihkan kerugian tersebut secara bertahap dan terencana, yaitu menggunakan strategi ARE (Average Recovery Engine).

Apa Itu ARE?

ARE (Average Recovery Engine) adalah strategi pemulihan modal yang dilakukan dengan cara membeli kembali saham yang sama di harga lebih rendah secara bertahap. Tujuannya adalah untuk menurunkan harga rata-rata beli, sehingga saat harga saham naik kembali, investor bisa lebih cepat mencapai titik impas (break even) atau bahkan memperoleh keuntungan.

Istilah Terkait:

  • Averaging Down: Strategi membeli kembali saham yang sudah turun untuk menurunkan rata-rata harga beli.
  • Break Even: Titik di mana total nilai investasi kembali ke modal awal (tidak untung, tidak rugi).
  • Cut Loss: Menjual saham yang turun agar tidak rugi lebih dalam.

Contoh Sederhana

Misalnya Anda membeli saham ABC di harga Rp1.000 sebanyak 100 lot (1 lot = 100 lembar). Setelah beberapa waktu, harga saham turun ke Rp800. Daripada langsung cut loss, Anda bisa menggunakan pendekatan ARE, yaitu:

  • Membeli kembali 100 lot di harga Rp800.
  • Maka rata-rata harga beli menjadi:
    ((100 x 1000) + (100 x 800)) / 200 = Rp900
  • Artinya, jika harga naik kembali ke Rp900, Anda sudah balik modal tanpa harus menunggu kembali ke Rp1.000.

Kapan ARE Cocok Digunakan?

  • Fundamental Saham Masih Baik
    Saham turun sementara tapi perusahaannya tetap sehat (laba stabil, utang terkendali, prospek jangka panjang positif).
  • Pasar Sedang Koreksi, Bukan Krisis
    Koreksi adalah penurunan sementara, berbeda dengan krisis yang lebih dalam dan panjang.
  • Anda Punya Dana Cadangan
    Siapkan dana untuk pembelian bertahap, jangan gunakan semuanya di awal.

Risiko dan Batasan ARE

  • Risiko Salah Beli Saham: Jika fundamentalnya buruk, averaging hanya memperbesar kerugian.
  • Menguras Dana Cadangan: Averaging terlalu cepat bisa membuat Anda kehabisan dana sebelum pulih.
  • Tidak Ada Jaminan Harga Pulih: Tetap ada risiko harga tidak kembali naik.

Kiat-Kiat Menerapkan ARE Secara Aman

  • Riset Fundamental Terlebih Dahulu
  • Gunakan Sistem Bertahap: Misalnya hanya beli lagi jika harga turun 10% dari rata-rata sebelumnya.
  • Batasi Jumlah Averaging: Maksimal 2–3 kali pembelian ulang.
  • Siapkan Rencana Cut Loss: Jika perubahan fundamental negatif, lebih baik keluar dan evaluasi.

Kesimpulan

ARE (Average Recovery Engine) adalah strategi pemulihan kerugian yang dilakukan secara terukur dan bertahap. Strategi ini bisa efektif jika diterapkan pada saham dengan fundamental baik dan dengan manajemen dana yang bijak.

Bagi investor pemula, penting untuk tidak hanya fokus pada harga saham yang turun, tapi juga memahami alasannya. Dengan pendekatan ARE yang tepat, kerugian bisa dipulihkan tanpa panik atau buru-buru menjual rugi.

Next Post Previous Post
Gabung Grup WhatsApp

Dapatkan insight dan diskusi eksklusif seputar investasi langsung dari komunitas.

Gabung Sekarang
UNLOCK NOW

Unlock additional opportunities with our Reward Programs for You

GET REWARDS