Sunset Industry Rokok: Kasus Gudang Garam, PHK Massal 2025, dan Nasib Pekerja Tembakau di Indonesia

Pendahuluan

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dulunya simbol kejayaan industri rokok di Indonesia. Pada 2019, harga sahamnya pernah menembus Rp90.000 per lembar, namun kini terpuruk di kisaran Rp8.000–9.000. Tahun 2025 menjadi titik balik penting ketika perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap ribuan karyawan. tulisan ini membedah akar masalah dan fenomena sunset industry yang melingkupi sektor rokok.

Sejarah Singkat Gudang Garam dan Industri Rokok Indonesia

Gudang Garam berdiri tahun 1958 dan melakukan IPO pada 1990 dengan harga Rp10.250 per lembar. Perusahaan ini pernah masuk jajaran 10 besar kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia. Industri rokok sendiri menyumbang 6–7% penerimaan negara melalui cukai serta menyerap lebih dari 19 juta tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Namun sejak 2017, tren pertumbuhan melambat signifikan.

Sunset Industry: Apa Artinya untuk Rokok?

Sunset industry merujuk pada sektor yang pertumbuhannya stagnan atau menurun akibat regulasi, perilaku konsumen, dan perkembangan teknologi. Secara global, industri rokok tertekan kampanye kesehatan dan tren ESG (environmental, social, governance). Di Indonesia, tekanan datang dari regulasi cukai, turunnya daya beli, serta maraknya produk murah dan ilegal.

Kinerja Keuangan Gudang Garam (2022–2024)

  • Penjualan turun dari Rp124,7 triliun (2022) menjadi Rp119 triliun (2023), lalu Rp98,7 triliun (2024).
  • Laba bruto 2024 hanya Rp9,4 triliun.
  • Laba bersih 2024 anjlok 81% YoY ke Rp0,98 triliun.
  • Pangsa pasar turun dari 21,2% (2023) ke 17,4% (2024).

Faktor-Faktor Penyebab Laba Menurun

  1. Kenaikan cukai rokok rata-rata 10%.
  2. Konsumen beralih ke merek murah/ilegal.
  3. Produk ilegal menguasai 10,8% pasar.
  4. Kenaikan harga bahan baku seperti tembakau dan cengkeh.
  5. Bisnis non-rokok tidak memberikan penopang signifikan.

Puncaknya: PHK Massal 2025

Viral di media sosial, video karyawan Gudang Garam menangis saat menerima surat PHK. Ada yang telah bekerja lebih dari 14 tahun (walaupun sudah di klarifikasi oleh pihak PT Gudang Garam bahwa yang Viral itu adalah HOAX) . KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) angkat suara dan mendesak pemerintah turun tangan. Publik pun ramai mengaitkan dengan janji penciptaan 19 juta lapangan kerja pemerintah.

Dampak PHK

  • Ribuan karyawan kehilangan pekerjaan.
  • Petani tembakau di Temanggung dan Jawa Timur kehilangan pembeli.
  • Pengecer, logistik, hingga pemilik kontrakan di sekitar pabrik ikut terdampak.

Respon Pemerintah dan Serikat Buruh

KSPI meminta pemerintah melakukan intervensi. Serikat pekerja menuntut program perlindungan sosial bagi buruh yang di-PHK. Namun di sisi lain, pemerintah tetap fokus pada target penurunan prevalensi perokok ke 8,7% pada tahun 2045.

Analisis Industri Rokok ke Depan

Jangka Pendek (2025–2027)

Cukai dibekukan, tetapi daya beli lemah dan persaingan makin ketat.

Jangka Menengah (2028–2030)

Produk alternatif seperti rokok elektrik berkembang, namun masih terbatas penetrasinya.

Jangka Panjang (2030 ke atas)

Industri rokok konvensional kian meredup. Diversifikasi bisnis menjadi kunci untuk bertahan.

Perspektif Sosial dan Ekonomi

Industri rokok menyerap lebih dari 19 juta tenaga kerja. PHK Gudang Garam 2025 adalah sinyal bahaya bagi keberlangsungan ekosistem ini, dari petani hingga buruh pabrik.

Solusi dan Jalan Keluar

Untuk menghadapi tantangan sunset industry, diperlukan langkah konkret dari berbagai pihak. Perusahaan seperti Gudang Garam dapat mulai melakukan diversifikasi bisnis ke sektor yang lebih berkelanjutan, seperti pangan, energi terbarukan, atau produk gaya hidup sehat. Pemerintah perlu menyiapkan program reskilling dan upskilling bagi para buruh, agar mereka bisa beralih ke sektor dengan prospek cerah. Di sisi lain, petani tembakau perlu diarahkan ke komoditas alternatif dengan nilai tambah tinggi, didukung akses modal dan pasar. Jika langkah-langkah ini dijalankan secara terintegrasi, dampak sosial-ekonomi dari meredupnya industri rokok dapat diminimalkan.

Penutup

PHK massal Gudang Garam di 2025 menjadi simbol nyata fase “sunset” sektor rokok di Indonesia. Dibutuhkan strategi diversifikasi usaha, dukungan pemerintah bagi petani, serta transisi pekerja ke sektor lain. Pertanyaan besarnya: apakah Indonesia siap menghadapi era pasca-rokok?

Previous Post
Gabung Grup WhatsApp

Dapatkan insight dan diskusi eksklusif seputar investasi langsung dari komunitas.

Gabung Sekarang
UNLOCK NOW

Unlock additional opportunities with our Reward Programs for You

GET REWARDS