Herd Mentality: Bahaya Ikut-Ikutan Investasi Tanpa Analisis

“Banyak yang beli saham ini, berarti bagus dong?”
“Influencer A bilang cuan, masa kita gak ikut?”
“Grup WA rame bahas, harus FOMO nih!”

Kalau kamu pernah berpikir seperti itu, berarti kamu sedang berada dalam bahaya: herd mentality alias mentalitas kerumunan.


Apa Itu Herd Mentality dalam Investasi?

Herd mentality adalah kecenderungan individu untuk mengikuti keputusan mayoritas tanpa berpikir kritis atau menganalisis sendiri. Dalam dunia saham dan kripto, ini adalah:

⭕ Ikut beli saham yang viral
⭕ Entry karena tren TikTok atau Sosmed, bukan riset
⭕ Panik jual saat orang lain jual, meski gak tahu kenapa

Ini bukan cuma perilaku FOMO, tapi sudah jadi bias kolektif yang masif.


Mengapa Herd Mentality Sering Terjadi?

1. Takut tertinggal (FOMO)
Rasa takut rugi karena tidak ikut trend

2. Merasa mayoritas pasti benar
Padahal mayoritas bisa salah — bahkan sering

3. Kurangnya kepercayaan diri untuk berpikir independen

4. Efek sosial media & grup komunitas yang bias
Sering memperkuat echo chamber.


Contoh Nyata Kerugian Akibat Herd Mentality

Saham BEBS naik ratusan persen karena digoreng, semua beli → lalu anjlok 80% lebih

Kripto LUNA jadi viral, influencer endorse → sekarang tinggal “kenangan

Di masa pandemi, saham farmasi diburu rame-rame, lalu banyak nyangkut



Kenapa Herd Mentality Sangat Berbahaya?

Menghapus proses analisis pribadi
Mengaburkan logika dan rasionalitas
Membuat investor reaktif, bukan strategis
Meningkatkan volatilitas emosional
Bikin jadi spekulan, bukan investor sejati


Cara Menghindari Herd Mentality

1. Latih kepercayaan diri dengan ilmu dan data
Pengetahuan bikin kamu lebih tenang ambil keputusan sendiri.

2. Tunda reaksi saat melihat tren
Kasih jeda waktu untuk analisis.

3. Punya watchlist & strategi pribadi
Beli bukan karena ramai, tapi karena sesuai rencana.

4. Hindari lingkungan yang penuh euforia atau ketakutan
Pilih komunitas yang mendidik, bukan menggiring.

5. Tanyakan pada diri sendiri:
"Jika tidak ada yang membahas ini, apakah saya akan tetap beli?"


Penutup:

“Berjalan sendiri dengan keyakinan lebih baik daripada berlari bersama kerumunan menuju jurang.”

Investor sukses adalah mereka yang bisa tetap tenang ketika orang lain panik, dan bisa berpikir jernih ketika semua orang sibuk berteriak.

Apakah kamu pernah beli saham hanya karena “semua orang juga beli”?
Apa yang terjadi setelah itu?
Tulis pengalaman kamu di kolom komentar dan share artikel ini ke teman yang sering jadi korban euforia market.

Next Post Previous Post
Gabung Grup WhatsApp

Dapatkan insight dan diskusi eksklusif seputar investasi langsung dari komunitas.

Gabung Sekarang
UNLOCK NOW

Unlock additional opportunities with our Reward Programs for You

GET REWARDS